Daily Archives: September 5, 2010

Mengapa Para Ilmuan Indonesia Lebih Memilih Luar Negeri !!!


Indonesia sebenarnya tidak kekurangan orang-orang pintar, terbukti sudah beberapa kali pelajar atau mahasiswa Indonesia menjadi jawara di berbagai ajang kompetisi internasional bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Begitu juga dengan peneliti-peneliti Indonesia, cukup banyak yang berkualitas. Sayangnya, mereka tidak diapresiasi secara layak di sini, di negerinya sendiri.

Kepala Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) menyatakan para ahli peneliti Indonesia lebih banyak beralih keluar negeri daripada menjadi peneliti di negaranya sendiri.

“Banyak ahli dari peneliti Indonesia meninggalkan negara ini untuk menjadi peneliti di luar negeri, mereka mencari yang terbaik karena ditawari gaji yang mahal,” .

Dia menjelaskan, dari puluhan ahli peneliti di Indonesia yang sebelumnya menjadi peneliti di Indonesia, kini setengahnya bekerja di beberapa pusat penelitian di luar negeri.

“Gaji para peneliti di Indonesia kecil dan minim, bila jabatannya segitu gajinya tetap segitu. Akibatnya banyak ahli peneliti Indonesia berlomba-lomba menjadi peneliti di luar negeri, karena tawaran gaji yang lebih besar dari pusat penelitian yang ada di luar negeri bila dibandingkan dengan gaji anggota DPR/DPRD dimana kerjanya cuma tidur dan studi banding/reses, akhirnya kita kehilangan ahli-ahli terbaik Indonesia,” kata Jeni.

Jeni menilai produk ciptaan para peneliti Indonesia kurang dihargai pemerintah, padahal mereka telah bekerja dengan maksimal dan dengan baik untuk menciptakan produk alat tersebut.
“Hasil kerja dari para peneliti kurang di-support pemerintah, setidaknya ada upaya pemerintah memberikan ruang gerak bagi peneliti untuk lebih mempromosikan hasil penelitian. Para peneliti pastinya sangat bangga jika hasil penelitiannya digunakan masyarakat luas, tetapi nyatanya produk para peneliti banyak disampingkan,”

Dia juga menilai dana penelitian dari pemerintah kurang dan fasilitas laboratorium juga tidak mendukung penelitian.

“Seharusnya produk para peneliti kita harus dihargai, contohnya produk dari Digantara (PT DI) yang berhasil menciptakan pesawat terbang,”

Ia mengatakan, dengan kendala-kendala tersebut, peringkat Indonesia dari hasil penelitian masih jauh di bawah dari negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, Japan dan India.

Ilmuan Ilmuan Indonesia yang di Luar Negeri

1. Dr Khoirul Anwar

Orang Asal Jawa Timur Yang Temuannya Dikagumi Ilmuan Dunia

Salut sama anak bangsa yang satu ini,hasil kerjanya bisa dipatenkan di Jepang.
Dr Khoirul Anwar wakil ketua Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional (I-4) meraih penghargaan best paper kategori Young Scientist pada IEEE VTC 2010-Spring, Taiwan. Paper assistant professor di Japan Advanced Institute of Science and Technolgy (JAIST) yang berjudul “Chained turbo equalization for single carrier block transmission without guard interval” telah di patenkannya di Jepang. Achmad Adhitya Msc, Phd Student-University of Leiden, Netherlands and Netherlands Institute of Ecology (NIOO-KNAW) dalam keterangannya kepada koresponden Antara London, IEEE adalah asosiasi professional terbesar bidang elektro dan informasi. Dia katakannya konferensi yang dihadiri kurang lebih 1000 ahli telekomunikasi, Professor dan Doktor dari seluruh dunia bertujuan untuk mendorong peningkatan teknologi dan ilmu pengetahuan untuk kepentingan masyarakat luas.

Dr. Khoirul merupakan salah seorang wakil ketua di Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional (I-4) yang mendapatkan penghargaan best paper untuk kategori Young Scientist. Paper berjudul “Chained turbo equalization for single carrier block transmission without guard interval” yang di patenkannya di Jepang merupakan paten kedua selepas meraih gelar doctor dari Nara Institute of Science and Technology (NAIST), Jepang 2008 lalu. Sebuah perusahaan besar di Jepang, telah membelinya awal Januari lalu, dan royalty pertama patennya ini ia berikan kepada orang tua di Indonesia, ungkapnya.

Konferensi yang bergengsi tersebut berkesimpulan bahwa saat ini para ilmuwan telekomunikasi didesak untuk segera mengembangkan teknologi telekomunikasi yang ramah lingkungan.
Diantaranya adalah teknologi yang mampu mencapai Shannon limit, energi sedikit, namun kemungkinan kesalahan (error) juga sedikit.
Dr. Khoirul Anwar berharap agar ke depan para ilmuwan di Indonesia lebih banyak mengambil kesempatan untuk bergabung, berkontribusi dalam konferensi-konferensi internasional serupa sehingga dapat terus mengupdate teknologi terbaru yang ramah lingkungan dan semakin murah/mudah.

Dr. Khoirul Anwar kini menjadi ilmuwan top di Jepang.

Orang indo asal Dusun Jabon, Desa Juwet, Kecamatan Kunjang, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, itu memegang dua paten penting di bidang telekomunikasi. Dunia mengaguminya. Para ilmuwan dunia berkhidmat ketika pada paten pertamanya Khoirul, bersama koleganya, merombak pakem soal efisiensi alat komunikasi seperti telepon seluler.
Prof Dr. Khoirul Anwar adalah pemilik paten sistem telekomunikasi 4G berbasis OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing) adalah seorang Warga Negara Indonesia yang kini bekerja di Nara Institute of Science and Technology, Jepang.Dunia memujinya. Khoirul juga mendapat penghargaan bidang Kontribusi Keilmuan Luar Negeri oleh Konsulat Jenderal RI Osaka pada 2007.

Pada paten kedua, lagi-lagi Khoirul menawarkan sesuatu yang tak lazim. Untuk mencapai kecepatan yang lebih tinggi, dia menghilangkan sama sekali guard interval (GI). “Itu mustahil dilakukan,” begitu kata teman-teman penelitinya. Tanpa interval atau jarak, frekuensi akan bertabrakan tak keruan. Persis seperti di kelas saat semua orang bicara kencang secara bersamaan. Dua penelitian istimewa itu mungkin tak lahir bila dulu Khoirul kecil tak terobsesi pada bangkai burung, balsam yang menusuk hidung, serta mumi Firaun. Bocah kecil itu begitu terinspirasi oleh kisah Firaun, yang badannya tetap utuh sampai sekarang. Dia pun ingin meniru melakukan teknologi “balsam” terhadap seekor burung kesayangannya yang telah mati. “Saya menggunakan balsam gosok yang ada di rumah,” kata anak kedua dari pasangan Sudjianto (almarhum) dengan Siti Patmi itu. Khoirul berharap, dengan percobaannya itu, badan burung tersebut bisa awet dan mengeras. Dengan semangat, ia pun melumuri seluruh tubuh burung tersebut dengan balsam gosok. Sayangnya, hari demi hari berjalan, kata anak petani ini, “Teknologi balsam itu tidak pernah berhasil.”

Penelitian yang gagal total itu rupanya meletikkan gairah meneliti yang luar biasa pada Khoirul. Itulah yang mengantarkan alumnus Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung tersebut kini menjadi asisten profesor di JAIST, Jepang.

2. Prof Dr. Ken Susanto

Prestasi membanggakan ditorehkan Prof Ken
Soetanto. Warga Surabaya ini menggondol gelar profesor
dan empat doktor dibidang Applied
Electronic Engineering di Tokyo Institute of
Technology, Medical Science dari Tohoku University,
dan Pharmacy Science di Science University of Tokyo.
Yang terakhir adalah doktor bidang ilmu pendidikan di
almamater sekaligus tempatnya mengajar Waseda
University. Hebatnya lagi, prestasi
akademiknya tersebut diakui di Jepang dan AS dengan
menjadi profesor di usia 37 tahun.

Pada 1988-1993, Soetanto yang juga direktur Clinical
Education and Science Research Institute (CERSI) ini
menjadi asosiate professor di Drexel University dan
School Medicine at Thomas Jefferson University,
Philadelphia, USA. Ia juga pernah tercatat sebagai
profesor di Biomedical Engineering Program University
of Yokohama (TUY).

Saat ini pria beristri juga perempuan Surabaya ini
tercatat sebagai prosefor di almameternya, School of
International Liberal Studies (SILS) Waseda
University, dan profesor tamu di Venice International
University, Italia.

Di luar status kehormatan akademik itu, Soetanto juga
masuk birokrasi di Negeri Sakura. Pria yang pernah
berkawan dengan mantan presiden RI BJ Habibie ini ini
tercatat sebagai komite pengawas (supervisor
committee) di METI (Japanese Ministry of Economy,
Trade, and Industry atau semacam Menko Perekonomian di
RI). Selain itu juga ikut membidani konsep masa depan
Jepang dengan menjadi Japanese Government 21st Century
Vision.

Kritik pendidikan RI

Soetanto memberikan ceramah akademik popular di hadapan ratusan mahasiswa President University. Isi ceramahnya menarik perhatian
mahasiswa bahkan beberapa jajaran direksi PT Jababeka,
termasuk Dirut PT Jababeka Setyono Djuandi Darmono.
Maklum, Soetanto membeber pengalamannya bisa
“menaklukkan” dunia perguruan tinggi Jepang kendati
dirinya hingga sekarang masih berkewarganegaraan
Indonesia. Apalagi, dirinya berasal dari Kota Surabaya
yang nyaris tak diperhitungkan di dunia akademisi
Jepang.

Selebihnya, Soetanto banyak mengkritisi sistem
pendidikan di Indonesia yang perlu dibenahi untuk
menghasilkan produk berkualitas. ”Sistem pendidikan
di sini (Indonesia) sudah tertinggal jauh bahkan di
bawah Malaysia dan Vietnam,” jelas Soetanto dengan
gaya bicara berapi-api. Yang ironis, penghargaan
terhadap staf pengajar atau guru di Indonesia juga
sangat kurang. Soetanto lantas mencontohkan kecilnya
gaji guru yang memaksa mereka harus bekerja sambilan.
”Dan, karena faktor tersebut jangan heran bila banyak
ilmuwan Indonesia mencari penghasilan di luar
negeri,” pungkas Soetanto. Kendati demikian, pria
berkaca mata ini awalnya belajar ke Jepang bukan untuk
semata-mata untuk mengejar materi alias duit.

3. Prof. Dr. Yow Pin Lim

Yow-Pin Lim, MD, Ph.D adalah pendiri Chief Scientific Officer ProThera Biologics, sebuah perusahaan di Rhode Island, AS. Saat ini ia menjabat assistant professor di Brown Medical School and Research Oncologist pada Department of Medicine / Div. Hematology-Oncology, Rhode Island Hospital.

ProThera dibentuk sebagai keberlanjutan teknologi yang telah dikembangkan di Rhode Island Hospital, dengan misi mengembangkan dan memasarkan produk berbasiskan protein theranostic dan therapeutic. Dengan lembaga risetnya itu, ia menggeluti bidang bioteknologi.

Riset yang dihasilkan pria kelahiran Cirebon 49 tahun yang lalu ini berkontribusi pada pemahaman terhadap molekul-molekul kompleks pada fisiologi manusia dan berbagai macam penyakit, terutama sepsis, anthrax, dan kanker. Yow-Pin Lim kini memiliki beberapa paten, antara lain Preparative Electrophoresis Device and Methode dan Methods for Detecting Cancer of the Central Nervous System.

4. Dr. Ing. Suhendra

Suhendra, pria kelahiran Jakarta 17 November 1975, adalah ilmuwan Indonesia yang bekerja pada Badan Penelitian Jerman, BAM (LIPI-nya Jerman) untuk bidang material explosive. Ia bekerja untuk industri dan harus meneliti bahaya material jika meledak dan membahayakan orang-orang di sekitar.

Suhendra memang memiliki keahlian di bidang metal explosive dan underground explosive untuk tambang batu bara. Sekilas tak ada yang terlihat spesial dari lelaki yang menyelesaikan studinya di BTU Cottbus, Jerman ini. Namun, ternyata ia adalah satu-satunya orang asing yang bekerja di Bundesanstalt fur Materialforschung und prufung (BAM) Berlin untuk bidang metal explosive.

Alumnus Universitas Diponegoro Semarang itu berhasil bekerja sebagai peneliti di Jerman setelah meraih gelar doktor di sebuah universitas teknik di Jerman. Uniknya, Suhendra yang ahli di bidang metal explosive itu membiayai kuliahnya dengan bekerja serabutan dan mengumpulkan botol bekas.

Dia banyak dipercaya memimpin kerja sama proyek Jerman-China. Suhendra juga menjadi utusan resmi KBRI Berlin untuk pertemuan-pertemuan di bidang lingkungan untuk wilayah Asia Pasifik. Pada 2008, Dr Ing. Suhendra menjadi keynote speaker untuk symposium internasional di Beijing, China untuk bidang environmental safety.


5. Dr. Muhamad Reza

Salah seorang peneliti utama dalam bidang energi di Swedia. Beliau saat ini merupakan project manager di pusat riset bidang power system di ABB, Swedia. Beliau juga saat ini tergabung dalam kelompok kerja IEEE dalam bidang desain jaringan pembangkit listrik tenaga angin Beliau sekarang bekerja di R&D Department ABB. ABB adalah perusahaan raksasa dalam bidang electrical engineering. Satu dari 3 terbesar didunia selain General Electric dan Alstom/Siemens. Tidak banyak orang Indonesia yang bekerja di R&D department perusahaan raksasa dunia. Keberadaan beliau termasuk elemen penting yang akan membangun komunikasi dunia akademisi dan juga dunia industry. Pandangan beliau dalam hubungan sinergis I4 dan dunia industry kedepan nantinya sangat diperlukan

Beberapa penghargaan yang diraihnya adalah sebagai berikut • 2000 Lulusan terbaik program master internasional Universitas Delft dengan predikat cumlaude • 1997 Mahasiswa berprestasi pertama tingkat nasional (Mahasiswa Teladan Nasional) • 1997 Mahasiswa terbaik ITB, meraih Ganesha Prize. • Hibah penelitian/beasiswa: • 2002-2006 Hibah penelitian/beasiswa S3 dari Kementrian Ekonomi Belanda. • 1998-2000 Beasiswa S2 dari Universitas Delft, Belanda • 1998 Hibah penelitian dari Yayasan Bandoengsche TH Fonds, Belanda • 1994-1997 Beasiswa S1 dari Yayasan Toyota ASTRA, Indonesia

Dan banyak Ilmuan Indonesia yang lainnya dan tentunya identitasnya banyak tidak diketahui telah banyak mengabdi pada negara-negara lain yang tentunya menghargai penemuan dan memperhatikan masa depan mereka.
*dari berbagai sumber

Foto: Presiden Soekarno Sholat Sunat Dahulu Sebelum Bertemu Presiden USA


Foto ini dalam rangka kunjungan Presiden Sukarno ke Amerika Serikat tahun 1956. Ketika tiba saatnya shalat, Bung Karno dan rombongan menuju salah satu masjid di sana untuk bersujud. Foto-foto berikut terasa sejuk kalau kita resapi dalam hati. Karenanya saya merasa tidak perlu berpanjang kata mengomentari ataupun memuji. Kita nikmati saja deretan foto di bawah ini, sambil membenamkan imaji sedalam-dalamnya….
Bung Karno, dengan tongkat komandonya berjalan kaki melintasi koridor masjid. Para pengawal correct menjaga Presidennya, lantas mengiringkannya masuk ke dalam masjid.

Usai shalat berjamaah, Bung Karno berdoa sejenak. Sejurus kemudian, ia bangkit berdiri lagi untuk kembali melaksanakan shalat sunah dua raka’at…. Anggota rombongan lain, ada yang mengikuti Bung Karno shalat sunah, ada yang tekun berdzikir, ada pula yang beringsut mundur, dan menunggu di luar masjid.

Usai shalat, tak pernah lupa Bung Karno khusuk berdoa. Tampak di sebelah kiri Bung Karno adalah Roeslan Abdulgani. Diplomat muda, pahlawan pada pertempuran heroik 10 November 1945 di Surabaya. Ia kemudian diangkat menjadi Menteri Luar Negeri, dan termasuk tokoh di balik Konferensi Asia Afrika Bandung yang bersejarah itu. Roeslan Abdulgani wafat 29 Juni 2005 dalam usia 91 tahun.
Seperti umumnya jemaah masjid, begitu pula Bung Karno. Di dalam masjid, tidak ada presiden, tidak ada menlu, tidak ada pejabat. Yang ada hanya imam dan makmum. Begitu pula usai shalat, Bung Karno dengan santai duduk di tangga masjid untuk mengenakan sepatu, seperti halnya jemaah yang lain.Usai shalat, ia kembali melanjutkan protokol kunjungan kenegaraannya. Antara lain menggelar pembicaraan bilateral dengan Presiden Dwight Eisenhower yang dikisahkan “kurang mesra”.

* dari berbagai sumber

Video dan Foto Pembakaran Al-Quran oleh Gereja di USA


Pada video ini terekam Al-Quran yang sengaja dibakar. Awalnya pelaku pembakaran menggunakan minyak/bensin untuk membakar. Dan ketika api hendak dinyalakan, pelaku bahkan sempat menggunakan kaki untuk membuka lembaran Al-Quran.

Seorang pemuda jalang yang membakar Alquran hingga tidak tersisa alias sudah menjadi abu. Dalam aksinya yang direkam, pemuda tersebut mengucapkan kata-kata hinaan kepada Islam, dan mengatakan “Allah is a Fuck and Devil”.

Gereja Ternyata Sudah Membakar Al-Quran

Hari ini banyak kelompok lintas agama yang menggelar aksi demontrasi menentang Hari Pembakaran Al-Quran (International Burn a Koran Day) untuk mengenang tragedi 11 September runtuhnya gedung kembar World Trade Center (WTC) sembilan tahun lalu.

Aksi tersebut dihadiri Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), dan Gerakan Peduli Pluralisme dan Persekutuan Gaereja Indonesia. Demo yang digelar di depan Kedubes AS Jalan Medn Merdeka Selatan, Jakarta, Sabtu (4/9), menentang rencana Hari Pembakaran Al-Quran yang akan digelar oleh Gereja Dove World Outreach Center di Gainesville, Florida yang pada 11 September mendatang.

Itu sejauh pengamatan di Indonesia. Tapi sebenarnya aksi pembakaran terhadap Alquran itu sudah terjadi sebelum 11 September. Yah, beberapa hari lalu Gereja Dove World Outreach Center telah membagikan Alquran kepada penduduk setempat untuk memulai pembakaran.

Tak ayal pembakaran itu sempat diambil oleh sebagian orang, dan kini gambar video pembakaran Alquran sudah beredar di situs jejaring sosial seperti YouTube, Facebook, dan Twitter.

Pada video yang beredar itu terekam Al-Quran yang sengaja dibakar. Awalnya pelaku pembakaran menggunakan minyak/bensin untuk membakar. Dan ketika api hendak dinyalakan, pelaku bahkan sempat menggunakan kaki untuk membuka lembaran Al-Quran.

Gambar lainnya yang juga terdapat di YouTube adalah gambar video seorang pemuda jalang yang membakar Alquran hingga tidak tersisa alias sudah menjadi abu. Dalam aksinya yang direkam, pemuda tersebut mengucapkan kata-kata hinaan kepada Islam, dan mengatakan “Allah is a Fuck and Devil”.

Pembakaran Al-Quran itu terang saja menimbulkan kecaman dari berbagai negara yang mayoritas penduduknya muslim. Namun tidak sedikit pula kecaman malah muncul dari umat Kristiani. Seperti Asosiasi Nasional Evangelis, kelompok Evangelis terbesar di AS, mengeluarkan pernyataan mendesak gereja untuk membatalkan acara tersebut. Peringatan yang dibarengi dengan pembakaran Al-Quran itu bisa menimbulkan ketegangan di seluruh dunia antara kedua agama, Islam dan Nasrani. Atau bahkan itu menjadi awal munculnya perang Dunia III, dan Pelaku pemboman yang memakai pesawat peristiwa WTC 9/11 sebenarnya oleh agen Mossad yang dimiliki Zionis Israel yang mempekerjakan pemuda-pemuda Arab termasuk anak kandung Tokoh Hamas yang di anggap pengkhianat Negara Palestina dan kini agen Mossad tersebut di bawah perlindungan Amerika Serikat.

Pembakaran Alquran Ternyata Jadi Dilakukan

Springfiled: Pembakaran Alquran yang sebelumnya akan dilakukan oleh pendeta dari Florida Terry Jones, pada peringatan tragedi 11 September, urung dilaksanakan karena mendapatkan kecaman dari berbagai pihak. Namun ternyata oleh pendeta Bob Old dan Danny Allen. Mereka membakar Alquran di halaman belakang sebuah rumah di Springfileld, Amerika Serikat, Sabtu (11/9) silam.

Bob Old dan rekannya Danny Allen berdiri bersama di halaman belakang rumah tua. Mereka menyebut tindakan itu sebagai panggilan dari Tuhan. Mereka membakar dua salinan Quran dan satu teks Islam lainnya di depan segelintir orang, yang sebagian besar dari media.

Seperti dilansir Detroit News, ternyata pembakaran Alquran juga terjadi di Michigan. Sebuah Alquran dibakar di depan pusat ajaran Islam di kota tersebut.

Ryanne Nason, seorang cendekiawan Amerika Serikat, seperti dilansir sebuah koran lokal Mainecampus, Kamis (15/9), menyebut bahwa pembakaran yang dilakukan oleh sejumlah orang sangat menyedihkan dan memalukan. Di AS, negara yang dibentuk pada keyakinan kebebasan beragama, setiap orang diberikan hak untuk mempraktikkan agama yang mereka yakini, seperti Yudaisme, Islam, Kristen, atau tidak menganut agama sama sekali. Dengan membakar Alquran atau kitab suci agama lain, bayangan seluruh bangsa lain membuat AS adalah negara tanpa kelas dan tidak etis.

Sungguh ironis bahwa Terry Jones atau Bob Old merasa memiliki perlindungan berdasarkan amandemen pertama untuk membakar kitab suci agama lain yang ia tidak percaya. Padahal semua muslim di AS dilindungi oleh undang-undang konstitusional yang sama. Hal ini akan memeberikan cela pada reputasi Amerika.

Menurut Ryanne, orang beragama menggunakan moral yang kuat dan nilai-nilai, namun sekarang orang mendiskreditkan keyakinan mereka karena bersifat menghakimi dan intoleransi. Salah satu dari banyak alasan mengapa kita memiliki pasukan di Irak dan Afghanistan adalah untuk melawan penindasan dan penganiayaan agama terhadap penduduk negara di negara tersebut. Namun, saat ini ternyata warga negara Amerika sendiri yang melecehkan agama lain.

Di Chicago, Mohammed Kaiseruddin, Dewan Direksi Pusat Ajaran Islam memberikan gambaran terhadap pembakaran Alquran yang sangat berbeda dengan nilai-nilai yang dianutnya. Ia mengatakan kepada Huffington Post hari ini, “Kami merasa seperti kita sudah menjadi korban. Ketika kami memegang Alquran, kami memperlakukannya dengan sangat hormat. Kami tidak pernah menaruh salinan Alquran di lantai. Sejak kecil, kami selalu mengingatkan anak-anak untuk menghormati kitab suci ini. Kami juga mengajarkan kepada mereka ketika selesai membaca Alquran, mereka menutup dan menciumnya, lalu menyimpannya”. (Huffington Post/Mainecampus/Detroitnews)

Inilah Pendeta Danny Allen dan Pendeta Bob Old sedang membakar Alquran di rumah Old di Springfield, Amerika Serikat (AS).Pendeta Bob Old dan Pendeta Danny Allen, keduanya membakar Alquran pada Sabtu (11/9/2010) di hadapan sekelompok orang yang sebagiannya merupakan wartawan.

Kedua pendeta itu menyiram dua buah Alquran dan sebuah teks Islam lainnya dengan cairan pembakar, lalu menyulutnya dengan api. Mereka menyaksikan bersama-sama kitab suci umat Islam itu menjadi abu.

Aksi dua pendeta itu dilakukan di pekarangan belakang kediaman Old di Springfield. Mereka mengatakan aksinya merupakan pesan dari Tuhan.

Old mengatakan bahwa gereja telah mengecewakan banyak orang karena tidak mendukung aksinya. “Saya yakin bahwa sebagai negara kita berada dalam bahaya,” ujarnya sebagaimana dikutip media online Tennessean.com.

“Ini adalah buku berisi kebencian, bukan cinta,” katanya sambil memegang Alquran sebelum kemudian membakarnya.

“Ini adalah kitab palsu, Nabi Muhammad adalah nabi palsu dan itu merupakan wahyu palsu,” kata mereka.

Kedua pendeta itu lantas melakukan apa yang disebutnya sebagai “demonstrasi damai” dengan sedikit gegap gempita. Delapan orang wartawan ikut menyaksikan aksi kedua rohaniwan gereja itu.


*dari berbagai sumber